Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2018

Pilihan Hati

Pilihan sudah ada....silakan anda tentukan pilihan masing2...tidak ada paksaan anda memilih...jadilah pemilih yang cerdas yang bisa menjaga sikap dan akhlak....silakan pilih idolanya masing2...silakan sanjung idola anda...tanpa harus menjatuhkan pihak manapun...tanpa harus menjudge siapapun...tidak perlu kamu menambah dosa2mu dengan menghina orang lain..dengan menghina pun tidak menjadikan kamu lebih mulia...bahkan mungkin amalan orang yang kamu hina jauh lebih baik dari dirimu...semua hanya tentang pilihan....semoga siapapun yang terpilih nantinya akan menjadi pilihan yang diridhoi Allah untuk menjadikan negara kita menjadi lebih baik...ikuti saja kata hatimu yang mana pilihan hati.....pilihlah pilihan hati.... Gambar sebagai pelengkap.... "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 216)

MERDEKA!!!

                                                                                  Merdeka.....tidak terasa hari ini tepat 73 tahun bangsa Indonesia merasakan kemerdekaan....merdeka dari jajahan bangsa manapun....merdeka....sebuah kata yang begitu mudah dan simpel untuk diucapkan tetapi sangat sulit untuk diraih...Bisa kita bayangkan ratusan tahun para pahlawan kita...berjuang dengan sepenuh hati dan segenap jiwa raga...banyak sudah pengorbanan...darah dan air mata demi memperjuangkan satu kata "merdeka". Tanggal 17 agustus 1945 adalah tanggal yang sakral bagi seluruh bangsa Indonesia. Hari yang begitu dinantikan untuk memproklamirkan diri sebagai bangsa yang merdeka. Merdeka....kata yang mudah diucapkan tetapi sulit dimaknai...atau mungkin sudah dimaknai tetapi belum pada makna yang sesungguhnya....merdeka secara umum seharusnya merdeka   dari kebodohan, merdeka dari kemiskinan, merdeka dari ketidak adilan, merdeka dari ketakutan,   merdeka dari pemaksaan piliha

Nasi sudah menjadi bubur....

Sering denger ungkapan "nasi sudah menjadi bubur"....aduh gimana kalo sdh kejadiannya gitu....dibuang sayang...dimakan gak enak....piyeee..yang kudu dilakuin itu mencari cara bagaimana nasi lembek bisa dinikmati....baiklah...kita tambah garam sejumput, trus tarok di mangkok,kasih kaldu, cakwe, seledri, bawang goreng, krupuk jangan ketinggalan...tambah sate jeroan lebih mantap... ..taaarrraaa.....buryam sedap siap dinikmati mak cik.....kalo beli mah...harga semangkuk sepuluh ribuan....begitu kira2 analogi si buryam....dengan hal yang awalnya suatu yang tidak enak, sesuatu yang tidak diharapkan menjadi sesuatu yang enak dinikmati dan juga memiliki nilai jual bagi si penjual...malah bang sulam bisa naek haji gara2 bubur ayam. Ketika nasi sudah menjadi bubur, tanpa pelengkap lainnya,hampa terasa pasti. Tapi adakalanya suatu ketika si bubur menyombongkan diri.... bubur : Kalian semua cuma remeh temeh remah2 yang tidak ada artinya jika tidak ada aku. Kalian tidak bis