Ibu Hajjah Rahmah El-Yunusiyah, sosok yang jarang orang mengenalnya. Termasuk saya pribadipun belum pernah mengetahui sejarahnya. Suatu kesempatan pada Expo Pendidikan Islam (2017) Aku berkunjung ke stand Diniyyah Puteri Sumatera Barat dan mendapatkan kisah sejarahnya di sana.
Dia adalah pendiri Perguruan Diniyyah Puteri (Al Madrasatut Diniyyah) pada 1 November 1923. Wanita kelahiran 29 Desember 1900 dan wafat 1969 ini merupakan pejuang pendidikan yang gigih dan ikhlas berkorban ini terinspirasi untuk melakukan inovasi pendidikan Islam setelah mengikuti pendidikan pada Diniyyah School yang didirikan oleh kakaknya Zainuddin Labay El Yunusy tahun 1915. Ia lahir dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang agamis dan sejak kecil ibunda Rahmah telah memiliki minat belajar yang tinggi. Selain belajar kepada Ayahnya Syaikh Muhammad Yunus dan kakaknya Zainuddin Labay El-Yunusiy, tercatat ada beberapa nama ulama yang menjadi tempat Ibunda Rahmah meuntut ilmu, diantaranya; Haji Karim Amrullah (ayah Buya Hamka), Tuanku Mudo Abdul Hamid Hakim, Syaikh Muhammad Jamil Jambek, Syaikh Abdul Latif Rasyidi dan Syaikh Daud Rasyidi.
Perguruan Diniyyah Puteri lahir karena dorongan cita-cita dan kepedulian untuk mengangkat harkat dan derajat kaum perempuan. Kepeduliannya terhadap pendidikan wanita berangkat dari keprihatinannya akan rendahnya pendidikan yang diterima wanita kala itu. Karena bagi tradisi Minang pada masa itu, adalah sesuatu yang aneh jika seorang wanita belajar terlalu tinggi. Ibunda Rahmah El Yunusiyyah yang akrab dipanggil Etek Amah tidak menginginkan puteri-puteri Indonesia hanya mendapat pendidikan rendah saja. Ia berharap anak perempuan mendapat kesempatan menempuh pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi sesuai dengan jenjang pendidikan yang ada.
Ia mempunyai keyakinan bahwa mendidik seorang laki-laki berarti mendidik seorang manusia, sedangkan mendidik seorang perempuan berarti mendidik suatu keluarga dalam rumah tangga. Dengan perguruan ini beliau menginginkan agar perempuan mampu hendaknya menjadi ibu yang baik di dalam masyarakatnya atau menjadi ibu pendidik yang baik di tengah anak didiknya atau keluarga.
Komentar
Posting Komentar