Langsung ke konten utama

Sandal Jepit Delapan Puluh Juta


Aku terbelalak melihat angka yang tertera di rak etalase yang menampilkan deretan sandal dan sepatu wanita berbagai model, terlihat sepasang sandal jepit dengan label harga delapan puluh jutaWhat!! 80 juta? gak salah kah labelnya pikirku. Sepasang suami istrinya yang sedang memilih sepatu pun terlihat terkaget-kaget dengan harga sandal jepit itu. Beralih ke rak di sebelahnya juga ku temukan sandal jepit seharga 25 juta. Fantastis untuk sekadar sendal jepit yang terlalu biasa menurutku. Kok ada orang yang bodoh mau beli sandal jepit dengan harga sangat mahal, padahal sendal jepit identik barang murahan. Jadi bikin penasaran sandal jepit seharga 80 juta dan 25 juta, istimewanya opo toh?? Lah bentuknya sama sandal jepit dan tetap sandal jepit. Terus mau harganya mahal atau murah juga tetap saja ra Iso naik kelas, batinku. Dan letaknya juga tetap saja di bawah kaki, terkadang di beberapa tempat ada juga larangan memakai sandal jepit, misal di perkantoran ketika menghadap pimpinan. Sandal jepit juga identik dengan toilet, jadi tambah bingung apa istimewanya sandal jepit 80 juta?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebuah Lingkaran

Sebuah Lingkaran Sebuah lingkaran. Kadang jika kita masuk kedalamnya kita yang mewarnainya. Tapi sering, saat kita masuk kedalamnya kita diwarnai olehnya. Sebuah lingkaran itu adalah lingkaran maksiat dan lingkaran kebaikan. Ada lingkaran yang dipenuhi oleh orang-orang yang berbuat maksiat. Ada pula lingkaran yang dipenuhi oleh mereka yang berbuat kebajikan dan saling menasihati sesama. Sesungguhnya ini hanyalah sebuah pilihan. Pilihan untuk menebar kebaikan ataukah sebaliknya. Saat ini masing-masing berjalan menuju kematian dan masing-masing pula yang bertanggung jawab atas dirinya. Life is Choice! @BusrahHisam

Paham1.......

Bismillahirrohmanirrohim..... Pahamilah.....kenapa  ada aksi 4 November..... Jangan kamu bilang, mereka demonstran bayaran jika kamu tidak pernah merasa membayar mereka, jangan kamu bilang, mereka demonstran nasi bungkus kalau kamu tidak pernah merasa memberi mereka nasi bungkus, jangan kamu bilang mereka demontran haram,karena yang mereka lakukan hanya membela kitab  suci yg diimani, hilangkan suudzon mu bahwa mereka ikutan aksi karena sekedar ikut gaduh dan pelisir melihat ibu kota, jangan pula kamu bilang aksi mereka sia-sia karena akan lebih sia-sia hidup umat  yang tidak pernah membela agamanya. tidak perlu kamu sinis dengan aksi mereka, mereka sedang menuntut keadilan bagi orang yang telah melakukan penistaan  terhadap keyakinan mereka.  Pahamilah.... Ini cuma aksi damai... bukan aksi yang brutal...aksi yang ada karena tidak adanya reaksi dari yang berwenang terhadap kasus yg dipermasalahkan. Ini aksi yang timbul karena luka yg ditorehkan oleh ucapan sembarang yg hinakan firman A