Langsung ke konten utama

The Confort Zone



Manusia boleh punya rencana tetapi selalu keputusan akhirnya milik Dia. Tidak selamanya apa yang kita rencanakan berjalan sesuai keinginan kita. Dan setiap orang pasti ingin merasa nyaman dimanapun kita berada, tapi apa daya ketika di tengah kenyamanan yang kita rasakan, tetiba muncul masalah yang menimbulkan ketidak nyamanan. Apakah kita harus terus bertahan dengan kondisi demikian? Sampai berapa lama? Sampai kapan? Haruskah kita bertahan dan terus bertahan dengan sikon yang kadang kurang kondusif.

Jika seekor ikan bertahan dalam satu kolam yang terbatas, bolak balik di tempat yang sama dengan air kolam nya keruh dan akhirnya kehabisan oksigen lalu Ikanpun mati. Begitu kira-kira kondisi yang akan terjadi jika kita memaksa bertahan dalam zona nyaman yang kurang kondusif.

Saya pun pernah beberapa kali berada pada situasi demikian, dimana bertahan pun terasa tidak mungkin. Harus sedikit mundur ke belakang walau terlihat seperti mengalah pada keadaan.

Pernah juga merasa kesal karena merasa zona nyaman kita terusik, memaksa kita meniggalkan zona nyaman kita secepatnya dalam tempo sesingkat-singkatnya. Sempat merasa marah pada apa yang memaksa kita check out dari zona nyaman atau bahasa sono nya confort zone. Merasa terpuruk itu pasti dan kepala berasap memikirkannya. Tapi The show must go on, hidup tetap harus berjalan, tidak boleh berhenti hanya karena sedikit kerikil tajam.

Masalah hanyalah cara yang dihadirkan Allah agar kita terus berpikir. Ketika berada pada kondisi terpuruk yang serba salah, segera cari jalan untuk keluar dari segala masalah yang kita hadapi, segera cari arah bagi kita untukmu terus bergerak. Keluar dari zona nyaman, dan berada di zona baru. kita seperti masuk dalam hutan belantara, yang kita belum pernah datangi. Tidak tahu sama sakali situasi dan kondisinya, apakah lebih baik atau malah lebih buruk lagi, “Welcome to the jungle” Yang pasti percaya diri saja, yakinkan diri kita bahwa kita pasti bisa melalui segala kesulitan yang ada di depan kita. Yakin saja dan tidak perlu ragu karena kita punya Dia yang Maha segalanya, sampaikan doamu, pasti Dia beri kemudahan jalan dan petunjuknya.

Selain itu juga kita harus perbaiki diri dan kemampuan kita, sehingga kita nantinya menjadi pantas di tempat baru dan orang sekitar nyaman dengan keberadaan kita.

Tidak perlu takut dan risau, anggap saja keluar dari zona nyaman kita adalah kesempatan terbaik dari Allah untuk mempertemukan kita dengan orang-orang baru di tempat baru, termasuk juga tantangan baru.

Yang tak kalah pentingnya, syukuri saja dimanapun akhirnya Allah menempatkanku dan apapun kondisi kamu. Bersyukur dan cukup bersyukur karena pasti ada orang lain yang kondisinya lebih tidak nyaman dari kita.

Tidak perlu juga kesal atau marah berkepanjangan pada hal yang memaksa kita pergi dari zona nyaman kita, karena andai kita tidak terusik dari zona nyaman kita, kita tidak akan terpacu bergerak, hanya menunggu kondisi dan keadaan dalam diam.

Tidak mengapa mundur sedikit untuk mencari pijakan yang lebih kuat dan tepat agar maju ke depan dengan lebih matang. Tidak mengapa mundur beberapa langkah untuk kemudian melesat lari ataupun melompat lebih tinggi. Bismillahirrohmanirrohim... Yakin kamu bisa taklukan jungle yang ada di depanmu. Keberhasilanmu menunggu di luar zona nyamanmu, raih dia dengan cara yang baik dan jujur bukan dengan menjatuhkan sekelilingmu.

Jakarta 14012019
Hikmah5878

Photo by Google

#MakmoodMenulis
#SeninSemangat
#ConfortZone

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebuah Lingkaran

Sebuah Lingkaran Sebuah lingkaran. Kadang jika kita masuk kedalamnya kita yang mewarnainya. Tapi sering, saat kita masuk kedalamnya kita diwarnai olehnya. Sebuah lingkaran itu adalah lingkaran maksiat dan lingkaran kebaikan. Ada lingkaran yang dipenuhi oleh orang-orang yang berbuat maksiat. Ada pula lingkaran yang dipenuhi oleh mereka yang berbuat kebajikan dan saling menasihati sesama. Sesungguhnya ini hanyalah sebuah pilihan. Pilihan untuk menebar kebaikan ataukah sebaliknya. Saat ini masing-masing berjalan menuju kematian dan masing-masing pula yang bertanggung jawab atas dirinya. Life is Choice! @BusrahHisam

Paham1.......

Bismillahirrohmanirrohim..... Pahamilah.....kenapa  ada aksi 4 November..... Jangan kamu bilang, mereka demonstran bayaran jika kamu tidak pernah merasa membayar mereka, jangan kamu bilang, mereka demonstran nasi bungkus kalau kamu tidak pernah merasa memberi mereka nasi bungkus, jangan kamu bilang mereka demontran haram,karena yang mereka lakukan hanya membela kitab  suci yg diimani, hilangkan suudzon mu bahwa mereka ikutan aksi karena sekedar ikut gaduh dan pelisir melihat ibu kota, jangan pula kamu bilang aksi mereka sia-sia karena akan lebih sia-sia hidup umat  yang tidak pernah membela agamanya. tidak perlu kamu sinis dengan aksi mereka, mereka sedang menuntut keadilan bagi orang yang telah melakukan penistaan  terhadap keyakinan mereka.  Pahamilah.... Ini cuma aksi damai... bukan aksi yang brutal...aksi yang ada karena tidak adanya reaksi dari yang berwenang terhadap kasus yg dipermasalahkan. Ini aksi yang timbul karena luka yg ditorehkan oleh ucapan sembarang yg hinakan firman A